Martabak manis dan pancake sering kali disamakan karena tampilan dan teksturnya yang mirip: keduanya berbentuk bulat, lembut, dan manis. Namun, jika dilihat lebih dalam, ternyata kedua hidangan ini memiliki perbedaan mencolok, baik dari sisi bahan, proses pembuatan, cita rasa, maupun budaya kulinernya. Di Indonesia, martabak manis menjadi jajanan legendaris yang tak lekang oleh waktu, sementara pancake lebih dikenal sebagai hidangan sarapan ala Barat yang kini juga populer di kafe-kafe modern.
Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan martabak manis dan pancake dari berbagai aspek, serta bagaimana pelaku usaha kuliner bisa memanfaatkan keduanya sebagai peluang bisnis. Jika kamu tertarik untuk memulai usaha kuliner berbasis produk seperti ini, situs bukaoutlet.com bisa menjadi panduan terbaik untuk menemukan peluang franchise dan kemitraan usaha dengan sistem autopilot yang efisien dan menguntungkan.
1. Asal-Usul dan Budaya Kuliner
Martabak manis berasal dari budaya kuliner Asia, tepatnya dari Timur Tengah dan India Selatan, sebelum kemudian berkembang di Indonesia. Di negeri ini, martabak manis dikenal juga dengan sebutan terang bulan atau apam balik, tergantung daerahnya. Setiap wilayah memiliki versi dan cita rasa khasnya sendiri.
Sementara itu, pancake berasal dari Eropa dan Amerika Utara. Hidangan ini sering disajikan sebagai menu sarapan, disertai dengan sirup maple, mentega, atau buah segar. Dalam budaya Barat, pancake lebih dianggap sebagai hidangan keluarga di pagi hari, bukan jajanan malam seperti martabak manis di Indonesia.
Dengan kata lain, martabak manis adalah simbol kehangatan malam dan kebersamaan di pinggir jalan, sedangkan pancake adalah lambang kenyamanan sarapan modern di meja makan rumah.
2. Bahan Dasar dan Komposisi Adonan
Perbedaan utama antara martabak manis dan pancake terletak pada bahan dasar dan tekstur adonannya.
Martabak manis menggunakan tepung terigu protein sedang, telur, gula, air, susu kental manis, baking powder, serta ragi atau pengembang alami. Kehadiran ragi inilah yang membuat martabak manis memiliki tekstur lembut dan bersarang. Proses fermentasi adonan juga berperan penting dalam menciptakan aroma khas dan pori-pori yang besar pada permukaannya.
Sebaliknya, pancake menggunakan tepung terigu, telur, susu cair, dan baking powder tanpa proses fermentasi. Karena itu, teksturnya lebih padat dan tidak bersarang seperti martabak. Pancake cenderung lebih ringan dan lembut, sedangkan martabak manis terasa lebih kenyal dan mengenyangkan.
Perbedaan kecil dalam bahan inilah yang menghasilkan karakter rasa dan tampilan yang sangat berbeda antara keduanya.
3. Teknik Memasak
Teknik memasak juga membedakan martabak manis dari pancake.
Martabak manis dimasak menggunakan wajan tebal berbahan besi atau baja agar panas menyebar merata. Setelah adonan dituangkan, permukaannya ditutup sebagian dan dimasak perlahan dengan api kecil hingga muncul lubang-lubang udara atau “sarang lebah”. Setelah matang, martabak diolesi mentega, diberi topping, dilipat menjadi dua, lalu dipotong-potong.
Pancake, di sisi lain, dimasak di atas pan datar atau teflon dengan sedikit mentega atau minyak. Prosesnya lebih cepat, sekitar 2–3 menit di tiap sisi, karena ukurannya lebih kecil dan tipis. Pancake tidak dilipat, melainkan ditumpuk bertingkat dan disajikan dengan topping di atasnya.
Perbedaan cara memasak ini juga berpengaruh terhadap cita rasa: martabak lebih gurih dan berlemak, sedangkan pancake lebih ringan dan buttery.
4. Varian Rasa dan Topping
Martabak manis terkenal dengan topping yang melimpah. Dari klasik seperti cokelat, keju, kacang, dan wijen, hingga varian modern seperti matcha, red velvet, oreo, hingga Nutella. Bahkan kini banyak franchise martabak yang menawarkan konsep premium dengan bahan impor dan tampilan kekinian.
Sedangkan pancake lebih sederhana. Umumnya disajikan dengan sirup maple, madu, atau buah-buahan seperti pisang dan stroberi. Beberapa kafe juga menambahkan es krim, whipped cream, atau saus cokelat, tetapi porsinya tetap lebih ringan dibanding martabak.
Bagi pelaku bisnis, varian rasa martabak manis menawarkan peluang inovasi yang lebih luas karena selera pasar Indonesia cenderung menyukai topping yang melimpah dan beragam.
5. Harga dan Target Pasar
Dari sisi harga, martabak manis biasanya dijual antara Rp25.000 hingga Rp70.000 per loyang, tergantung ukuran dan topping. Karena porsi besar, martabak sering dibeli untuk dinikmati bersama-sama. Target pasarnya pun cukup luas, dari keluarga hingga anak muda.
Sedangkan pancake dijual dengan harga Rp15.000–Rp40.000 per porsi di kafe atau restoran. Porsinya kecil dan biasanya dikonsumsi individu. Pancake lebih cocok untuk segmen menengah ke atas atau pelanggan yang mencari suasana makan santai.
Dengan demikian, martabak manis lebih kuat di pasar kuliner rakyat, sedangkan pancake lebih identik dengan gaya hidup modern.
6. Peluang Bisnis dan Sistem Franchise
Baik martabak manis maupun pancake memiliki potensi bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Martabak tetap menjadi jajanan legendaris dengan pasar yang stabil, sementara pancake memiliki peluang besar di segmen kafe dan makanan modern.
Namun, untuk memulai bisnis di bidang ini, calon pengusaha perlu mempertimbangkan efisiensi operasional, biaya bahan baku, dan strategi pemasaran. Salah satu solusi terbaik adalah bergabung dengan sistem franchise autopilot.
Melalui sistem ini, semua aspek bisnis—mulai dari resep, manajemen operasional, branding, hingga strategi promosi—sudah disiapkan oleh franchisor. Kamu tinggal menjalankan bisnis dengan sistem yang sudah teruji tanpa harus memulai dari nol.
Situs bukaoutlet.com menyediakan informasi lengkap tentang berbagai peluang franchise kuliner, termasuk Kemitraan Martabak Manis Pandawa. Di sana, kamu bisa menemukan perbandingan biaya investasi, estimasi keuntungan, dan model bisnis yang sesuai dengan target pasar serta lokasi usaha kamu.
Meskipun sekilas mirip, martabak manis dan pancake memiliki perbedaan yang cukup besar dari sisi bahan, teknik memasak, cita rasa, dan budaya kuliner. Martabak manis lebih tebal, gurih, dan cocok untuk dinikmati bersama, sedangkan pancake lebih ringan dan menjadi pilihan hidangan sarapan.
Keduanya memiliki peluang bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan strategi yang tepat. Jika kamu tertarik membuka usaha di bidang kuliner tanpa ribet mengurus operasional, kamu bisa menjelajahi berbagai pilihan franchise autopilot melalui bukaoutlet.com. Platform ini membantu calon pengusaha menemukan bisnis siap jalan yang sesuai dengan modal dan tujuan finansial, sehingga kamu bisa memulai usaha dengan lebih mudah, efisien, dan menguntungkan.